A. IP Multicast
IP multicast adalah teknik untuk satu-ke-banyak komunikasi melalui infrastruktur IP dalam jaringan. Ini skala untuk populasi penerima yang lebih besar dengan tidak memerlukan pengetahuan sebelumnya dari siapa atau berapa banyak penerima ada. Multicast menggunakan infrastruktur jaringan efisien dengan meminta sumber untuk mengirimkan paket hanya sekali, bahkan jika perlu dikirim ke sejumlah besar penerima. Node dalam jaringan mengurus mereplikasi paket untuk mencapai beberapa receiver hanya bila diperlukan.
Yang paling umum lapisan transport protokol untuk menggunakan pengalamatan multicast adalah User Datagram Protocol (UDP). Berdasarkan sifatnya, UDP tidak dapat diandalkan-pesan mungkin hilang atau disampaikan rusak. multicast Handal protokol seperti pragmatis multicast Umum (PGM) telah dikembangkan untuk menambahkan deteksi kerugian dan pengiriman ulang di atas IP multicast.
Multicast IP banyak digunakan di perusahaan, komersial bursa efek , dan jaringan pengiriman konten multimedia. Sebuah penggunaan perusahaan umum dari IP multicast untuk IPTV aplikasi seperti pembelajaran jarak jauh dan pertemuan perusahaan televisi.
Sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Multicast&ei=a32rT4yYOpCsrAfataHgAQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=3&ved=0CCwQ7gEwAg&prev=/search%3Fq%3Dterminologi%2Bip%2Bmulticast%2Bwikipedia%26hl%3Did%26biw%3D1360%26bih%3D606%26prmd%3Dimvns
B. Gatekeeper
Secara umum hierarki Gatekeeper dapat diklasifikasikan dalam
3 tingkatan:
Level-1: Gatekeeper Nasional (NGK) – Belum diimplementasikan
untuk saat ini
Level-2: Gatekeeper Regional (RGK)
Level-3: Gatekeeper Lokal (LGK)
Dengan adanya tingkatan-tingkatan ini maka pelayanan dan
kinerja teknis dapat lebih ditingkatkan. Di samping itu juga memudahkan
pendelegasian tanggungjawab dan dukungan terhadap para pejuang.
1.1 Gatekeeper Regional (RGK)
Gatekeeper ini berfungsi untuk menyediakan layanan koneksi
baik untuk End Point maupun untuk Gatekeeper level di bawahnya. Jumlah
Gatekeeper ini idealnya minimal satu buah untuk setiap kode wilayah yang ada di
Indonesia.
Regional Gatekeeper dapat menetapkan kebijakan mengenai End
Point dan Gatekeeper mana saja yang boleh terhubung kepadanya termasuk untuk
menerapkan proteksi password atau membebaskan siapa saja untuk logon kepada
dirinya.
Idealnya RGK ini dikelola dan ditempatkan di sebuah ISP yang
memiliki bandwith cukup lebar. RGK juga harus dikonfigurasi supaya tidak
berjalan pada Routed Mode.
Konsekwensi mengoperasikan sebuah RGK adalah harus terus
menerus mengupdate daftar Neighbor Gatekeepers di dalam file konfigurasi
gnugk.ini yang dipakai. Setiap kali ada RGK baru, saat itu pulalah daftar
Neighbor harus diupdate.
1.2 Gatekeeper Lokal (LGK)
Gatekeeper ini berada di level paling bawah dan lebih berfungsi
sebagai H323 proxy untuk jaringan kantor atau kampus yang berada di belakang
Firewall atau NAT. LGK harus beroperasi pada Routed Mode agar user dengan
Private IP di dalam LAN bisa berkomunikasi dengan dunia luar.
Gatekeeper Lokal sepenuhnya berada dalam tanggungjawab
administrator jaringan kantor, kampus atau rumah dan hanya diperkenankan logon
ke salah satu Gatekeeper Regional yang sudah dipilihnya.
c.Protokol IP Multicast
Multicast IP banyak digunakan di perusahaan, komersial bursa efek , dan jaringan pengiriman konten multimedia. Sebuah penggunaan perusahaan umum dari IP multicast untuk IPTV aplikasi seperti pembelajaran jarak jauh dan pertemuan perusahaan televisi.
Sejak multicast adalah mode transmisi yang berbeda dari unicast,
protokol hanya dirancang untuk multicast dapat digunakan dengan
bijaksana multicast.
Sebagian besar protokol aplikasi yang sudah ada yang menggunakan jangka multicast di atas User Datagram Protocol (UDP). Dalam banyak aplikasi, Real-time Transport Protocol (RTP) digunakan untuk membingkai konten multimedia melalui multicast, sedangkan Sumber Daya Reservasi Protokol (RSVP) dapat digunakan untuk reservasi bandwidth dalam jaringan yang mendukung distribusi multicast.
Pada jaringan lokal, pengiriman multicast dikendalikan oleh IGMP (pada IPv4 jaringan) dan MLD (pada IPv6 jaringan); di dalam domain routing , PIM atau MOSPF digunakan; antara domain routing, satu menggunakan antar-domain routing protokol multicast, seperti MBGP .
Sejumlah kesalahan bisa terjadi bila paket ditujukan untuk unicast yang
sengaja dikirim ke alamat multicast, khususnya, mengirimkan paket ICMP
ke alamat multicast telah digunakan dalam konteks serangan DoS sebagai cara untuk mencapai amplifikasi paket. protokol IP multicast
- Internet Group Management Protocol (IGMP)
- Protokol Independen Multicast (PIM)
- Distance Vector Multicast Routing Protokol (DVMRP)
- Multicast Buka Shortest Path First (MOSPF)
- Multicast BGP (MBGP)
- Multicast Sumber Discovery Protocol (MSDP)
- Multicast Listener Penemuan (MLD)
- GARP Multicast Pendaftaran Protocol (GMRP)
- Multicast DNS (mDNS)
Sumber : http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/IP_multicast&ei=L4CrT4TCCc-zrAfn8YEh&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CCEQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dprotocol%2Bip%2Bmulticast%26hl%3Did%26biw%3D1360%26bih%3D606%26prmd%3Dimvns
Tidak ada komentar:
Posting Komentar